Apakah Internet Membuat Kita Bodoh?

Dalam teknologi 50 tahun terakhir telah mengalami transformasi yang menakjubkan. Tetapi dengan munculnya Internet, Apakah kemampuan kita untuk mengakses teknologi setiap hari hal yang baik atau buruk? Kebanyakan orang akan mengakui bahwa mereka mencintai manfaat yang ditawarkan internet. Setelah semua, siapa yang ingin menunggu surat datang atau benar-benar pergi ke toko kelontong untuk susu? 

Lebih baik lagi, apakah anda bisa berpaling dari facebook, twitter, atau apa pun situs jaringan sosial sering Anda?. Jika kamu dapat, maka kamu adalah satu dari beberapa orang Hal ini tentu dapat dilakukan, tetapi tidak tanpa rasa tidak nyaman dan sedikit rasa melepas  dari dunia. Obsesi dengan informasi dan konsumsi telah menembus masyarakat kita untuk beberapa waktu sekarang.Karyawan telah menjadi begitu terobsesi dengan informasi yang banyak perusahaan telah mulai untuk memblokir situs tertentu untuk memastikan bahwa karyawan tidak browsing internet tetapi melakukan pekerjaan mereka. Bahkan upaya-upaya itu digagalkan karena lebih banyak orang  memiliki blackberry atau iPhone, yang menyediakan akses konstant ke suplai tak terbatas ilmu pengetahuan setiap waktu. Kebanyakan dari kita memerlukan informasi, kita butuhkan itu. Kami ingin sekarang, dan kami ingin itu pendek dan simpel. 

Bahkan, Carr berpendapat, ketika kita menyerah pada dorongan alami untuk klik dan menyaring, daripada untuk membaca dan berpikir, Internet sebenarnya dapat  merugikan kita : Ini memperpendek rentang perhatian kita dan bahkan menghambat kemampuan kita untuk membaca buku-buku lebih lama dan artikel.

Bahkan, jika Carr benar, Anda mungkin tidak pernah bahkan sampai ke akhir artikel ini.

Carr mengatakan itu bukan hanya tentang orang men-scan dan melompat-lompat dengan sangat cepat. Dia mengatakan bahwa internet sebenarnya mulai mengubah cara kita berpikir. "Hal ini membuat lebih sulit bahkan ketika kita sedang offline untuk membaca buku, seperti cara "skimming" mengambil alih dan memindahkan cara kita membaca," katanya.

Bukan hanya Google yang Carr bicarakan, tetapi struktur dan sifat dari seluruh Internet. Tapi dia mengatakan bahwa Google adalah  pemain yang sangat dominan, dan keduanya mengatur dan melambangkan cara informasi terstruktur. "Cara kita mengumpulkan informasi adalah dengan melompati sekitar," katanya, "dan itu tidak hanya diatur oleh Google, tetapi oleh seluruh struktur ekonomi dari Internet."

Sama seperti kedatangan percetakan Gutenberg membantu untuk membuat bacaan universal, dalam proses mengantarkan revolusi sosial yang sangat besar, Carr mengatakan Internet memproduksi sebuah revolusi sendiri yang sekali lagi mengubah cara kita menstruktur semua hal. Sementara banyak revolusi adalah positif, Carr mengatakan, ia berpikir bahwa kita harus menyadari bahwa mungkin ada beberapa korban, termasuk membaca berkepanjangan dan waktu untuk kontemplasi.

Carr mencoba untuk mencari waktu lebih banyak dari apa yang dia sebut mendalami bacaan, tapi ia mengatakan bahwa banyak teman-temannya juga menghadapi kesulitan dalam pertarungan. Dalam artikel itu, dia mengutip salah satu temannya yang mengatakan kepadanya: "Aku tidak bisa membaca Perang dan Damai lagi. Bahkan sebuah posting blog lebih dari tiga atau empat paragraf terlalu banyak menyerap .  Aku saring itu.."

Mengklaim bahwa internet dan google membuat konsumen bodoh adalah pernyataan palsu dan berani yang dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca. Saya tidak akan menyebut seseorang bodoh karena mereka membaca lima surat kabar online per hari dan memiliki lebih dari 1000 kepelangganan di Google Reader mereka, namun beberapa orang mungkin menyaring melalui artikel yang paling diperlukan dalam rangka untuk membaca lebih banyak, tahu lebih banyak. Mereka tidak malas dan mereka pasti tidak bodoh, tetapi kurang lebih berlabuh dari konsumen media 10 tahun lalu. Ada terlalu banyak informasi hanya menjenuhkan rentang perhatian singkat kita.